Sebelum
ini, gue hanya mengerti sedikit. Di saat lo dateng, lo ada, gue jadi mengerti
banyak. Gue belajar merelakan, gue belajar ketulusan, gue belajar semuanya. Lo memberikan
gue pelajaran yang rumit. Baru kali ini gue mau berurusan dengan yang serumit
ini. Gue lagi mikir kapan gue bisa lupa sama ini semua. Kalo ditanya mau lupa
apa engga jawabannya mau. Mau banget. Tapi gabisa. Mungkin saat ini lo lagi
tidur di rumah. Gabakal kepikiran tentang gue sedikitpun. Ya, kalopun bangun
juga gabakal mikirin. Sampe kapanpun gabakal mikirin. Dan gue cuma diem disini.
Selalu kepikiran tentang lo. Huft. Gak adil. Haha. Gue mengerti banyak. Tapi sepertinya
hati gue gapernah tau kemana jalan yang bener
Ini
semua seperti air…
Ditakdirkan
untuk mengalir dari atas ke bawah. Ditakdirkan untuk jatuh. Tanpa bisa melawan
gravitasi yang udah ada. Perjalanan gue udah dimulai dari atas gunung, turun ke
lembah sampe jadi air terjun. Air terjun yang sangat deras. Terus melaju sampai
ke kaki gunung dan berakhir di tempat datar. Gue ada di tempat datar sekarang…
gatau harus merasakan sensasi apalagi
Ini
semua seperti air…
Lo
udah tau air akan berakhir di laut. Tapi lo masih berpikir kalo air gabakal ke
laut. Lo masih berpikir kalo air bisa aja balik lagi ke atas gunung. Gue belum
sampe ke laut, gue akan tiba di laut, tapi gue gamau ke laut. Gue pengen
disini-disini aja. Gue pengen keliling semua tempat dulu. Gue pengen nyari
turunan. Supaya gue bisa merasakan kehidupan gue lagi. Mengalir, jatuh
Air
ini bukan ibarat kehidupan
Apa
daya. Gue cuma air yang mengikuti arus, gabisa memilih mana tempat yang terbaik
buat gue. Gue cuma belok-belok, turun ke desa, ke kota. Gue akan ternodai,
tersakiti.
Dan
tentunya, akan berakhir di laut
Gue
akan sampe di laut. Mengakhiri seluruh perjalanan gue. Diam disana beberapa
saat. Hingga awan datang menjemput. Mengantarkan gue ke gunung-gunung lainnya. Untuk
mengulangi lagi aliran itu
Pasti
akan selalu berakhir begitu. Tapi… gue punya satu permintaan kepada awan
"Awan,
apakah kau mau mengantarkanku ke gunung itu lagi? Karena aku hanya ingin dia"
Ya.
Air bukanlah ibarat kehidupan
Air
adalah ibarat Cinta